Tahun Baru Imlek adalah
Hari perayaan terpenting bagi orang Tionghoa (Chinese). Chinese new year
ini jatuh pada tanggal 19 dan 20 February 2015.
Lampion
lampion di taman Sungai Way (nama tempat) pun sudah berjajar rapi di
tepi jalan. Mall mall dan shoping complex juga sudah memasang season
theme mereka dengan pernak pernik china. Didominasi warna merah dan
kuning emas sih. Ngak tau artinya apa bagi orang cina. Mungkin
keberkahan atau apalah…
Yang paling banyak menyedot perhatianku
tuh *Barong Sai* apa sih namanya itu, yg nari nari pakai kostum singa
special itu.. adeuh. –” Performing di kuil deket rumah beserta pembakaran dupa yang gede gede segede gaban.
Ada juga leyang leyong naga yang mobat mabit kalo diiringi musik khas
china dumbyeng dumbyen gitu… mhihihi ketahuan awam-nya deh.
Oke lupakan 3 paragraph diatas. Mari kita ganti topik.
Pemandangan
seperti yang aku tuliskan diatas jarang aku temui di Indonesia apalagi
di kota kelahiran. Chinese New Year merupakan moment yang menguntungkan
bagi kita, orang orang Indonesia yang migrasi ke Malaysia (Kerja ataupun
kuliah), cuti libur kerja selama 2 hari atau lebih. Here we go…! Libur telah tiba. *smile*
Jadilah kami ber7 yang tergabung dalam mahasiwa UT-KL doyan mbolang memulai petualangan di Bukit Caraka.
Mas Rahman, Mas Sethiawan, Dewa, Mba Tyas, Mba Ary, Kak Eka dan Saya. How to get there ?
Jadi kita ambil mudahnya saja yang bermula dr KL sentral (pusatnya transportasi) Bisa naik KTM dari station KL sentral – Syah Alam. (4RM) Sampai di station Syah Alam langsung saja naik taxi ke Bukit Caraka. (15RM)
Karena kami ber7 itu beda beda rumahnya jadi kami ketemuan di station KTM syah alam.
Menunggu member yang lain sampai. Kami berselfie ria. *smile*
Ini nih KTM nya Malaysia Ada apa sih di Bukit Caraka ?
Bukit Caraka adalah sebuah Botanical Garden yang disulap menjadi taman wisata dan sarana edukasi alam.
Di
dalamnya terdapat banyak spot tumbuhan dan hewan yang dilindungi dan
terpelihara. Danau yang ditumbuhi bunga teratai. Sawah yang sengaja
dibuat untuk memberikan kesan kampung halaman. Serta jalanan aspal untuk
tracking sepeda. Sepedanya sendri bisa nyewa di tempat penyewaan sepeda
yg sudah disediakan. Biaya sewa berfariasi tergantung kualitas sepeda
tapi rata rata 10-15RM.
Ada juga wahana permainan yang disebut
skytrack. Skytrack ini sejenis permainan outbound ada flying fox main
berosotan tarik tambang dan lainnya. Skytrack biasanya dilakukan oleh
banyak orang, satu genk atau satu sekolah gitu. Kan seru… !!! Tarif
untuk menjajal adrenalin ini sekitar 50RM. Let’s start our journey :) Petualangan chapter 1 Naik Sepeda
Setelah beli tiket masuk Botanical Garden seharga 3RM. Kita bisa menjelajahi all park. Gratis…!! Kecuali skytrack.
Setelah itu. Kami dihadapkan oleh 2 pilihan.
1. Keliling bukit naik bis yang di sediakan. Gratis. 2. Nyewa sepeda untuk berkeliling.
Kami memilih opsi yang ke2. Pilahan saya jatuh pada sepeda pink yang ada keranjangnya. Tujuanya sih jelas biar ngak capek bawa tas. Hihihi
Sepanjang perjalanan kami melewati beberapa spot garden. Ada taman hewan, taman bunga dan jembatan gantung. Bagus juga buat foto foto.
Tapi setelah beberapa menit kemudian kami ngos ngosan semua.
Whoooaaa… ternyata naik sepeda keliling bukit itu capek pegel dan
keringetan, apalagi jalannya nanjak gitu. Hermm…. udah deh turun aja
trus dituntun sepedanya. Mhihihi…
Mba ary sama kak eka rempong katanya naik sepeda kok kaya penjual sayur. Mhihihi. Ketawa terus sepanjang perjalanan. Biar capeknya ga kerasa. Petualangan chapter 2 Rumah Iklim
Tujuan
kami memang kesini rumah iklim. Kata temen temen yang sudah pernah
kesini. Rumah iklim tu kayak gedung yang punya theme season mirip jepang
musim bunga musim semi musim salju dan musim gugur.
Nah pas
kami datang nih didalam gedung lagi musim salju. Diluar kita udah ngos
ngosan panas berkeringat dan muka lecek ngak karuan. Begitu masuk
nyessss…. adeeeemmm bener. Serius engga bohong.
Didalam kita cuma foto foto dan liat liat aksen aksen disitu sih.
Ini ceritanya kedinginan di rumah salju.
Satu
hal penting dan ngak bakalan lupa adalah air minum. Kami ngak
mempersiapkan diri bawa bekalan air minum padahal memang dahaga banget
mana matahari lagi terik teriknya kan.
Penyelamat kami tuh Mas Sethiawan dialah yang bawa bekal makanan milk shake berisi buah segar. Nah.. pas aku dan Mba Tyas minum itu kami berdiskusi ” Emm, Mas Seth yang cowok ajja bisa buat minuman se enak ini. Kok kita engga”…
Gleger… semua ketawa.
“Nungguin Emma bawa air sama makanan itu kayak nunggu keong ngowo gong” katanya…
Canda tawa akan selalu ada. Aku yang diejekin aja juga ikutan ketawa.
Setelah itu kita beristirahat di pondok pinggir danau sekitar 40menitan
sambil makan dan ngemil (Mas Sethiawan juga yg nyiapin). Setelah itu hunting foto lagi.
Mas Sethiawan as Raksasa. Maksa banget nginjek rumah rumahan itu. Hahaha
Niatnya mau foto ngangkat rumah rumahan ini. Tapi apa daya… beginilah jadinya.
Ini penghuninya mana to. Sudah ditungguin 3jam ga keluar keluar.
Taman Bunga masih di bukit caraka. Petualangan chapter 3 Naik Sampan di Tasik Syah Alam
Sekitar
pukul 2siang setelah istirahat sholat dan ngembalikan sepeda. Kita
bergegas untuk pulang. Namun kami tidak langsung pulang kerumah. Mumpung
waktu masih panjang katanya, sayang kalo langsung pulang.
Tasik syah alam. Kita harus balik dari Bukit Caraka – Tasik syah alam naik taxi sekitar 15RM.
Di tasik kami berfoto ria ditaman, apalagi si Dewa dia mah raja selfie herm… Di tasik ini menawarkan permainan air yaitu bebek apung perahu dan kapal yang bisa kita naikin untuk keliling tasik.
Mas
Rahman ngebet banget pengin naik perahu. Alhasil kami ngikut juga.
Padahal pada ngak bisa renang kalau jatoh ya Allohu Akbar ajja deh.
Kami 7 orang jadi nyewa 3 perahu. 2 pe5 isi 2 orang 1 perahu isi 3 orang
Harga untuk perhau isi 2 orang 10RM dan untuk 3 orang 15RM. Well… saatnya milih pasangan. Mas Rahman sama Mba Ari Gue sama Dewa Mas Sethiawan Mba Tyas sama Kak Eka.
Sengaja yang lelaki dibagi biar bisa jalan dan ngedayung perahunya. Sebenernya aku takut naik perahu itu takuuuut banget. Selain ngak pernah naik perahu ngak bisa renang juga. Hadewh… modal nekad tok. Atut…!!!
Awal
mula Aku sama Dewa cuma jalan ditempat aja karena ngak tau caranya
ngayuh sampan haha katro’. Aku yang jerat jerit sedari tadi karena takut
dan Dewa juga ngegojlokin terus nambah deh ketakutan aku. Tapi akhirnya
pinter juga hlo… Dan enjoy the canoes !!!
Nahas
bagi ketiga pendayung senja di temaram syah alam a.k.a Mas Sethiawan
dkk… perahunya bocor dan airnya naik…!! Bahaya banget kan, untung ajja
cuma bocor halus jd airnya cuman dikit yang naik. Bayangkan kalo
bocornya gede trus airnya naik semua terus perahunya tenggelam… Ya Alloh
jangan sampe deh.
Setelah lelah mendayung kami menepi dan bergegas pulang. Kami memilih public transport bus rapid KL U80 sungai way Biaya busnya 2RM satu orang.
Tips
1. Jangan memakai pakaian yang ketat seperti celana jeans saat pergi ke Bukit Caraka agar lebih nyaman saat bersepeda.
2. Pakailah kacamata atau topi untuk melindungi mata dr sinar matahari.
Ngak lucukan lagi asik ngayuh sepeda tapi matanya merem karena silau. 3. Bawalah bekal air mineral karena bisa saja ditengah perjalanan haus.
4. Pilihlah perahu yang bagus saat ingin naik perahu di Tasik. Di coba
dulu beberapa saat apakah ada yang bocor atau tidak. Kalau bocor segera
minta ganti sama tukang yang jaga. 5. Mintalah nomer telefon supir
taxi untuk transport balik dari Bukit Caraka ke Syah Alam. Karena tidak
ada angkutan lain di Bukit tersebut.
Biaya Transportasi
1. Tiket KTM dari KL sentral – Syah Alam 4RM 2. Tambang taxi dari Syah Alam – Bukit Caraka 15RM 3. Tiket masuk Bukit Caraka 3RM 4. Sewa sepeda 10-15RM 5. Tambang taxi untuk kembali ke Syah Alam 15RM 6. Naik perahu di Tasik Syah Alam 10-15RM 7. Tambang bus dari Syah Alam – Sungai Way 2RM.
Selamat Berlibur.
I'm Ema Puspita - Extrovert. I'm
passionate at Education, Beauty, Travel and Fashion. This blog is a
place where I want to share all the things that i have been done in my
life. Love ya ... !
0 komentar