BUKU PERDANA KARYA BURUH MIGRAN MALAYSIA

Thursday, June 25, 2015


Kuala Lumpur/Feb 2015 : Selama ini Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau istilah lainya Buruh Migran Indonesia (BMI) selalu rentan dengan hal hal yang berbau ketidakadilan, kekerasan dan penindasan. Apalagi individu tersebut adalah TKI non formal seperti asisten rumah tangga atau pekerja bangunan.

Ada beberapa kasus yang sering diberitakan seperti gaji tak dibayar disiksa majikan atau tidak memiliki dokumen  (illegal). 

Namun hal ini berbanding terbalik dengan Desi Lastati  TKI Malaysia asal kota Temanggung ini adalah satu dari sekian banyak TKI yang beruntung. Memiliki majikan yang baik hati dan perduli akan masa depan asiten rumah tangganya. Buktinya Desi lastati saat ini diperbolehkan bersekolah di Universitas Terbuka Kuala Lumpur, di fasilitasi mobil dan dokumen pribadi bahkan SIM juga dibuatkan. Setiap enam bulan sekali Desi Lastati dijinkan berlibur untuk trio ke luar negri atau sekedar jalan jalan keliiling Malaysia.

Dengan bakatnya mengolah kata dan ketrampilanya menulis. Desi Lastati telah meluncurkan buku terbarunya yang berjudul “Babu Backpacker” buku ini sendiri adalah cerita perjalanan ke tiga Negara yaitu Thailand Vietnam Kamboja. Dengan mendapatkan motivasi dari penulis ternama Pipit Senja dan Gol A gong.

 Desi adalah TKI pertama yang mampu mewujudkan impian bahwa TKI mampu berkarya. “Babu Backpacker” sendiri telah di launching di Jakarta petengahan Februari lalu dan akan di launching di Kedutaan Besar Republik Indonesia Kuala Lumpur pada ujung Maret.
  
“Saya mulai suka menulis sejak SMA kelas 2, berawal dari baca tulisan teman teman sekelas yang hobi menulis. Lalu akhirnya memutuskan untuk mencoba menulis” Ujarnya saat ditemui tim serantau. Gadis yang percaya bahwa menulis bisa jadi pintu rejeki ini jatuh cinta dengan travel  writer. Selain hobinya jalan jalan Desi ingin mengajak pembaca ikut merasakan apa yang dijalaninya. Karena tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menikmati liburan di luar negri.

Saat ini Desi sedang membuat draft untuk buku kedua yang berjudul “Lewat Radio Malam Minggu” yang berkisah tentang kumpulan cerita cinta dari sahabat sahabatnya. “Ada juga project bersama penerbit besar Malaysia tentang kehidupan majikan saya yang Insya Allah akan diluncurkan saaat International Book fair pada bulan April” jelasnya lagi. 

Pekerjaanya sebagai asisten rumah tangga memang tidaklah ringan, namun disela sela kegiatanya dia menyempatkan diri untuk menulis dafrt hasil buah pikirnya yang kemudian disalin di leptop menjelang malam. “Saya masih punya impian untuk membuka sebuah cafe sekaligus toko buku ketika pulang ke Indoensia nanti. Selain itu saya kan juga bisa membuat komunitas penulis dan menjadikan café itu sebagai markas. Hehe “ tuturnya. 

Bagaimanapun Desi Lastati memang pantas diapresiasi. Semoga karya karyanya menginspirasi teman teman TKI yang lain untuk bersuara melalui barisan aksara agar tidak hilang diterpa angin.  

Oleh : Emawati Puspita Nungrum
Dimuat dalam buruhmigran.org "Pusat Sumber Daya Buruh Migran"  
Februari 2015

You Might Also Like

0 komentar

Communities

Blogger Perempuan