Project Cerita Jika #1 : Jika Isterimu Seorang TKI

Wednesday, May 14, 2014

Hampir setiap hari aku menjelajah didunia maya setiap aku menggenggam smartphone ini. Ada saja yang selalu kubaca dan kutulis. Aku terinspirasi oleh tulisan seorang kawan jebolan universitas ternama dijakarta tentang project cerita jika.
Ditengah tengah kesibukan mengejar karier dan menapaki kedewasaan serta usia yang sudah menunjukan gelagat keinginan untuk membangun keluarga.
Aku berangan untuk menuliskan apa yang ingin aku ungkapkan untuk suami ku dimasa depan.
Bagaimana dengan kalian maukah menulis ini juga??
Aku tunggu kiriman cerita kalian.

Cerita Jika #1 : Jika Isterimu seorang TKI
Bagaimana jika isterimu seorang TKI...?
Bagaimana menurutmu??
Apa yang ada dibenakmu mendengar isterimu kelak adalah seorang buruh migran dimalaysia??
Aku tau pasti responmu sama seperti yang lainya. Bayanganmu akan melayang jauh dimana TKI rentan penindasan kekerasan dan ketidakadilan. Terlalu komplex masalah masalah TKI untuk diceritakan.
Kau mungkin akan berfikir beribu kali untuk menerima TKI menjadi isterimu.
Menjadi tuan putri dalam istana yang kau perjuangkan bertahun tahun.
Apa iya wanita yang melanglang buana sebatangkara jauh dinegeri orang mampu menjadi ibu yang baik nantinya??
Bagaimana dengan pendidikannya??
Presepsi negatif itu pasti akan muncul.
Akh aku sudah tau...
Ingin kubisikan kabar baik untukmu, sayang.
Tidak semua buruh migran seperti itu. Aku masih hidup normal.
Disini ada Human Resources yang menjagaku diasrama rumah. Dan ada juga Supervisor yang mengawasiku saat aku pergi dinas.
Iya.. dibawah naungan Western Digital Corporation. Percayalah aku wanita baik baik. Bukan mawar hitam yang tak punya aturan. Bukan kupu kupu malam seperti orang teriakan.
Tanggung jawabku atas pekerjaan disini akan kuterapkan dikeluarga kita nantinya. Aku bukan lah tulang punggung. Akan kuhentikan pencarian nafkahku untuk mengabdi kepadamu.
Keadaan yang membuatku pergi jauh kenegeri jiran. Semua ini membuatku dewasa sebelum waktunya.
Tidakkah kau berfikir. Bagaimana gadis 18th berani merantau keluar negeri??
Tidakkah kau bayangkan seberapa besar nyali yang ada dalam jiwa ku.
Semua kulakukan untuk Ayah bunda dan adik adik ku.
Dari situ tidak bisakah kau mengambil kesimpulan bahwa TKI sangat mencitai keluarganya.
Bukankah akan menjadi bahagia memiliki isteri seperti itu?? Setia dan penuh kasih sayang.
Tak perlu bingung suamiku. Seorang buruh pasti lihai dalam masalah keuangan.
Begitu juga aku, aku tidak akan sanggup mengahambur hamburkan uang mu untuk hal hal yang tidak berguna.
Karna aku sangat tau, bagaimana susahnya mencari itu. Dan aku tau pasti bagaiman mengatur keuangan untuk kebutuhan bukan keinginan.
Tidak semua buruh itu bodoh tidak bisa berkomunikasi dan tidak ada isi.
Cobalah lihat aku sayang. Seutuhnya aku. Aku dengan segala prinsipku. Aku keyakinan hidup untuk maju.
Bagaimana aku menyempatkan diri untuk menimba ilmu. Bagaimana aku berjuang untuk mengenyang bangku kuliah. Dengan usahaku sendiri. Aku tidak pernah meminta kepada mereka yang sudah membesarkanku 20th lamanya.
Aku belajar ditengah tengah sibuknya pekerjaanku. Adakah kau tau itu untuk siapa???
Aku hanya ingin menjadi wanita yang cerdas untuk anak anak kita.
Untuk mereka akan kudidik dengan apa yang kupunya. Bukan kah keluarga adalah sekolah utama bagi buah hatimu nantinya??
Isteri yang tidak akan buatmu malu ketika kau menggandengku.
Isteri yang berwawasan luas hingga kau tak ragu berbagi cerita tentang masalah pekerjaanmu sosial politik atau lainya.
Apapun itu...
Jadi bagaimana...
Maukah kau menerima Pahlawan Devisa sebagai isterimu???
Kuala Lumpur
14 Mei 2014
Emmawati puspita ningrum

You Might Also Like

3 komentar

  1. Saya suka dengan kalimat di pertengahan paragraf yaitu "Tidak semua buruh itu bodoh tidak bisa berkomunikasi dan tidak ada isi". Tenaga kerja Indonesia (TKI) selama ini imej nya memang dipandang rendah oleh sebagian besar masyarakat, tapi masyarakat tidak sadar atau menutup mata bahwa TKI adalah sumber devisa negara Republik Indonesia terbesar setelah minyak dan gas. Pesatnya pembangunan di Indonesia tidak lepas dari tetesan keringat TKI. Jika nanti istri saya adalah seoran TKI saya tidak akan ragu tentang kesetiaanya dan kepandaian nya dalam mengurus anak-anak dan mengurus keuangan rumah tangga.

    ReplyDelete
  2. Teruskan menulis tentang buruh migran / TKI.

    ReplyDelete
  3. Mkasih ^^ sudah main di blog saia. :)

    ReplyDelete

Communities

Blogger Perempuan