Bendungan Rasa
Friday, June 19, 2015
Bagaimana jika aku tak mampu lagi??
Membendung semuanya.
Luka.
Membendung semuanya.
Luka.
Bukan tapi suka.
Ia
Meluap luap. Bersemburan dr pusat nya.
Disini. Hati.
Meluap luap. Bersemburan dr pusat nya.
Disini. Hati.
Aku takut ia akan terus bertambah.
Lagi lagi dan lagi.
Setiap deretan abjad yg aku baca.
Seolah memneri celah untuk ia masuk dr sudut lain.
Butuh alibi dan pernyataan yg kuat menyangkalnya. Menutupnya.
Lagi lagi dan lagi.
Setiap deretan abjad yg aku baca.
Seolah memneri celah untuk ia masuk dr sudut lain.
Butuh alibi dan pernyataan yg kuat menyangkalnya. Menutupnya.
Bisakah aku merubah
Hukum anomali air...?
Hukum anomali air...?
Air menekan kesegala arah.
Aku takut tekanan ini meluap.
Meluluhlantahkan isi nya.
Mendobrak bendungan yg slama ini kubangun.
Kuat kokoh.
Kupoles dgn begitu rapi.
Kutimbun semen batu dan pasir.
Ku kalahkan ego.
Ku relakan prestis dan harga diriku
Meluluhlantahkan isi nya.
Mendobrak bendungan yg slama ini kubangun.
Kuat kokoh.
Kupoles dgn begitu rapi.
Kutimbun semen batu dan pasir.
Ku kalahkan ego.
Ku relakan prestis dan harga diriku
Aku wanita.
Tak seharusnya aku mencinta.
Tak seharusnya aku mencinta.
Hingga akhirnya semua tau.
Kau
Nama yang bertengger disini.
Hati.
Kau
Nama yang bertengger disini.
Hati.
2 komentar
Bendungan suatu saat bisa jebol. Dan satu-satunya jalab adalah perlahan-lahan untuk menguatkan kembali...
ReplyDeleteHukum anomali air
ReplyDelete" Air menekan kesegala arah ".
*#gak usah ditekan biar gak keluar air :P